Inspirasi untuk kesuntukan dengan secangkir Kopi

Monday, December 25, 2017

E-commerce dan E-business

E-commerce dan E-business

Pengertian E-Commerce

E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

·        E-mail dan Messaging
·        Content Management Systems
·        Dokumen, spreadsheet, database
·        Akunting dan sistem keuangan
·        Informasi pengiriman dan pemesanan
·        Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
·        Sistem pembayaran domestik dan internasional
·        Newsgroup
·        On-line Shopping
·        Conferencing
·        Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.

MODEL E-COMMERCE
Model-model yang berkembang mengenai e-commerce, yang dengan demikian berlaku juga untuk eprocurement. E-procurement adalah salah satu pengembangan e-commerce yang mulai berkembang pada akhir abad-20 ini dan tidak diragukan lagi akan terus berkembang dengan pesat pada permulaan abad-21 ini. E-Procurement is a fully automated internet-based, self service application that streamlines the transactions between buyers and suppliers, and provides key information for strategic analysis.

Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang juga dinamakan the New Economy, yaitu :

1. Business-to-Business (B2B)
Adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh melebihi model - model yang lain.

2. Business-to-Cunsumer (B2C)
Ini adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau publik.

Contoh misalnya Amazon.com Inc. (www.amazon.com) yang menjual buku, yang mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga.

Contoh adalah eBay Inc (www.ebay.com), suatu perusahaan yang menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini, perorangan dapat menjual atau membeli dari perorangan lain melalui internet.

4. Consumer-to-Business (C2B)
Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan.

Contoh ialah Priceline (www.priceline.com), dimana konsumen menawarkan harga tertentu dimana ia menginginkan membeli berbagai barang dan jasa, termasuk tiket pesawat terbang dan hotel.

Dalam perkembangannya, perlu dibedakan antara B2B E-Commerce dan B2B Exchange. Keduanya memang menggunakan teknologi internet, namun mempunyai cara dan pasar yang berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini.

1. B2B E-Commerce.
Bentuk ini menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja. Jadi tidak terbuka untuk banyak perusahaan agar dapat ikut.

2. B2B Exchange.
Sedangkan bentuk ini ialah padanan dari stock exchange misalnya, dimana transaksi terbuka untuk semua perusahaan yang mau melakukannya. Jadi B2B Exchange adalah suatu jaringan dimana banyak pembeli dan banyak penjual dapat bertemu di ruang perdagangan maya.

Mengenai cara pembayaran, sesuai dengan cara transaksinya sendiri, juga secara maya (virtual), apakah dalam bentuk L/C, money transfer, credit card, P-Cards atau instrumen lain.

Pengertian E-Business

Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhanm pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)

b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi danm komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)

c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall)

d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah

pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-businesswith Net.Commerce. Prentice Hall)

e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistemm dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.

(Christoper Stoole. 2000. E-business – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry)

f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall)

g. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)

h. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta)

i. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-commerce adalah ecommercehanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya. (Executive Guides: Business To Customer www.netessence.com.cy)

j. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm) Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Hasilnya sebagai berikut:

• Pelaku E-Business
·        Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis
·        Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
·        Teknologi informasi dan komunikasi

·        Komputer, data yang telah terkomputerisasi
·        internet

         Kegiatan Sasaran

          Kegiatan bisnis
         Proses bisnis utama
         Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
         Operasi bisnis utama

• Tujuan

         Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
         Transformasi proses bisnis
         Sharing informasi
         Keuntungan
         Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
         Memberikan nilai bisnis yang berbeda
         Efisien

Peningkatan produktivitas dan keutungan
Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan e-bisnis dalam satu arti utuh, yaitu:

E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu,atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehinggadapat memberikan keuntungan—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi,optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.

Contoh: Harian Kompas yang juga memiliki e-bisnis Kompas Online. Kompas menjalankan

         proses bisnis utamanya berupa penyediaan berita dan distribusinya, tidak lagi hanya melalui

         media cetak saja tetapi juga melalui internet. Keutungan yang dapat diberikan Kompas online

         dapat diakses oleh seluruh penduduk di Indonesia (bahkan dunia), up to date, memangkas biaya kertas, dapat diakses 24 jam, dll.

sumber :

http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/

http://elektroundip2002.files.wordpress.com/2008/02/tugas-1-e-bisnis.pdfhttp://www.balinter.net/news_184_Pengertian_E-commerce_dan_Teknologi_Informasihtml

http://www.ewawan.com/pengertian-e-business-atau-definisi-e-business.html



Share:

Sunday, December 24, 2017

ANALISIS SISTEM DAN PENGEMBANGAN SISTEM


ANALISIS SISTEM DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Oleh  :  Encang Saepudin

Penerapan anaalisis sistem untuk pengembangan sistem informasi biasanya memerlukan jangka waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan pemecahan masalah pada umumnya. Dengan sendirinya hal ini tidak benar untuk semua kejadian. Lagipula, pengembanga sistem informasi dari satu sudut pandangan dapat disebut suatu pemecahan terhadap suatu maslah; artinya, kebutuhan untuk mengetahui dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi, untuk dapat lebih baik menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksnakan selama pengembangan suatu sistem, kita dapat memperkenalkan tiga tahap:

1                  Analisis sistem
2                  Perancangan sistem
3                  Pelaksanaan sistem

Ketiga tahapan pengembangan sistem ini dilukiskan dalam gambar 2.1 sebagai pembentuk lingkaran kehidupan sistem. Lagipula, kegiatan-kegiatan pekerjaan sistem yang penting yang berhubungan dengan tiap tahap juga ditunjukan dalam gambar ini. Menggunakan paham lingkaran kehidupan merupakan suatu cara yang sangat baik untuk menggambarkan hakikat sistem itu sendiri yang dapat berjalan terus dan dinamis. Selain itu paham linghkaran kehidupan memberikan suatu tinjauan tentang metodologi pengembangan sistem kepada kita.

Sebuah ilustrasi siklus kehidupan sistem informasi dan kegiatan-kegiatan pokok dihubungkan dengan tiap-tiap tahap siklus kehidupan

Seperti halnya dengan setiap kesatuan yang dinamis kegunaan keluaran sistem informasi, efisien pelaksanaannya, dan pelaksanaan sistem secara keseluruhan, dapat berbeda banyak sepanjang waktu. Akibatnya sistem informasi dapat mengalami kemundurun, keusangan, dan akhirnya penggantian.Akan tetapi jarang sistem informasi itu secara keseluruhan dilaksanakan pada satu hal tepat pada waktunya. Akibatnya, bagian sistem informasi, atau suatu subsistem dalam organisasi, lebih mungkin harus diperbaiki atau dibangun kembali secara terus menerus.

1. Informasi
1.1  Jenis Informasi
Untuk memudahkan dan mengurangi kerumitan pekerjaan informasi maka dilakukanlah pendekatan sistem. Untuk memudahkan dan mengurangi kerumitan menelaah data yang demikian beragam dan banyaknya data yang harus ditangani oleh organisasi, maka data yang ada dalam tiap organisasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu data subtantif dan data Fasilitatif.

Informasi substantif adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan substantif. kegiatan substantif adalah kegiatan popkok dari suatu organisasi, sesuai dengan tujuan utama dari organisasi bersangkutan. Contoh kegiatan pokok dari departemen pertanian dan organisasi swasta argobisnis adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanian dan kegiatan.

Informasi Fasilitatif adalah iformasi yang berkaitan dengan kegiatan fasilitatif. kegiatan fasilitatif adalah kegiatan pendukung dari suatu organisasi. Contoh  kegiatan fasilitatif dari departemen pertanian adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesekertariatan, keuangan, kepersonaliaan, pusat pengolahan data, dan kemasyarakatan.

Selain itu, Jenis informasi dapat dikelompokan berdasarkan isi informasi, bentuk informasi, dan keluran informasi.

1.    Isi Informasi
Informasi biasanya disebut berdasarkan isi pokok atau subjek tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau bidang kegiatan tertentu, mulai dari tingkat subjek yang luas sampai tingkat subjek yang sempit

2.    Bentuk Informasi
Berdasrkan pada bentuknya maka informasi dapat di bedakan dalam delapan bentuk informasi, yaitu:

1.      Informasi Uraian
Informasi uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat-kalimat yang ringkas dan jelas. Informasi ini bisa dalam bentuk laporan, notulen, surat atau memo.

2.      Informasi Rekafitulasi
Informasi rekapitulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu perhitungan (kalkulasi) atau gabungan perhitungan yag berisikan angka-angka yang disajikan dalam bentuk-bentuk kolom. Contoh dari informasi ini adalah neraca, kuitansi, rekening, daftar pembelian, daftar penjualan, kalkulasi harga.

3.      Informasi gambar
Informasi gambar (bagan) adalah informasi yang dibuat dalam bentuk gambar atau bagan, misalnya gambar konstruksi dan bagan organisasi.

4.      Informasi Model
Informasi model adalah informasi dalam bentuk formulir dengan model-model yang dapat memberikan nilai ramalan atau prediksi dan nilai-nilai lain seperti nilai hasil pemecahan persoalan yang optimal sebagai alternative bagi pembuat keputusan. Dengan model yang memberikan nilai ramalan, manajemen dapat meramalkan jauh beberapa tahun ke depan berbagai dampak positif dan negatif yang mempengaruhi keputusan yang dibuat. Misalnya perhitungan keuntungan bank dalam lima tahun bilaman alternative model A yang dipilih sebagai keputusan perencanaan.

5.      Informasi Statistik
Informasi statistik adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka yang ditunjukan dalam bentuk grafik atau tabel. Dari pengolahan statistik dapat disediakan informasi dalam bentuk nila-nilai koevisen seperti variasi, korelasi, determinasi, dan regresi mengenai penyajian informasi.

6.      Informasi formulir
Informasi formulir adalah informasi yang dibuat dalam bentuk formulir dengan format (kolom) isian yang sudah ditentukan dan yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing.

7.      Informasi Animasi

Informasi animasi adalah informasi yang dalam bentuk animasi dengan suara dan video. Informasi ini juga dapat disebut informasi multimedia. Bila Koran adalah salah salah satu bentuk media cetak, maka dengan kemajuan tekhnologi multimedia, kida dapat melihat video sebuah pristiwa beserta berita yang pernah dimuat di media cetak melalui komputer pribadi. Dikatakan bahwa buku-buku teks yang tebal sudah digantikan oleh Compach Disk (CD) bergaris tengah 5,25 inci. Misalnya 21 jilid ensikolopedi (10 juta kata) bisa dikemas dalam CD tersebut, dengan ditambah tayangan gambar bergerak (video) suara, grafik, dan banyak lagi data yang bisa menarik di dalamnya

8.      Informasi Simulasi

Informasi simulasi adalah informasi mengenai suatu kegiatan nyata pada suatu situasi atau peralatan yang dimuat dalam bentuk serupa tetapi dengan ukuran kecil atau dengan layar komputer menjadi mirip seperti ukuran sebenarnya. Misalnya simulasi untuk pendiddikan pilot pesawat terbang dengan perangkat lunak khusus.

1.2 Stuktur Informasi

Informasi menurut Gordon B. davis dalam bukunya berjudul Managemen Information sistem adalah ”data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”. Definisi tersebut menekankan kenyataan bahwa data harus diproses dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi dalam bentuk dan nilai yang berguna bagi pemakai.

Masing-masing manajemen akan menggunakan bentuk informasi yang sesuai degan keperluan masing-masing. Karena itu terdapat bermacam-macam cara pengelompokan informasi. Pada gambar berikut diperlihatkan secara kontras segi bisnis suatu informasi secara berkesinambungan degan manajemen lini atas (strategis) di satu sisi dan manjemen lini bawah  (teknis) di sisi lain. Manajemen lini tengah (teknis, sebagaimana biasa, selalu berada diantara keduanya dengan bentuk informasi yang berada di antara kedua tingkatan (lihat gambar 2.3).

Faktor-faktor yang terlihat pada gambar di atas adalah saling berhubungan. Misalnya, informasi yang tidak berstruktur adalah struktur diprogramkan. Informasi struktur mengikuti suatu irama dengan pola pengulangan yang sama, dan terjadi pada periode waktu yang dapat ditentukan

Informasi untuk keperluan perencanaan (lini atas) lebih berorientasi pada masa depan, karena itu tidak pasti bila dibandingkan dengan informasi untuk keperluan tingkat manajemen lini bawah. Itu tidak sepenuhnya berarti bahwa manajemen lini atas tidak memerlukan informasi masa lalu sebagai hasil operasional. Informasi hasil informasi-informasi masa lalu harus dilihat dari sudut kondisi eksternal dan lokasi pasar dimana organisasi berkompetisi. Focus dari manajemen lini atas adalah pada perencanaan dan kebijakan masa depan. Berikut ini diterangkan pada gamabar matriks yang memeprlihatkan perbedaan antara informasi internal dana informasi eksternal.



Gambar 2.4:  Matriks informasi.

Informasi internal adalah suatu produk sampingan (by-produch) yang terjadi karena adanya kegiatan operasional umum atau biasa (normal) suatu organisasi. Informasi yang diolah dari catatan pemakaian persediaan minggu lalu adalah merupakan contoh jenis informasi internal. Informasi internal umumnya bersifat historis, statis dan factual (fakta). Hal itu jelas terlihat pada matriks di atas, sebagaimana pada kategori A dimana informasi adalah sebagai hasil laporan dan bukan terjadi sebagai proses statistik.

Bila informasi terbatas untuk keperluan laporan dan tidak diupyakan misalnya dibuat dalam bentuk statistik yang menggambarkan korelasi data, maka itu berarti informasi laporan data internal. Tetpi bila pemakaian persediaan dibuat secara statistik untuk pola pemakaian masa depan, makaini contoh dari informasi kategori B, yaitu sebagai informasi internal yang diproses secara statistik.


Informasi eksternal adalah informasi yang bersumber dari data di luar kegiatan operasional organisasi. Contohnya adalah pertumbuhan penduduk pada pasar yang dilayani organisasi, atas perubahan-perubahan kelompok pasar. Kategori C adalah informasi laporan data, tetapi sudah dianalisis secara statistik. Kategori D adalah informasi hasil penggunaan jenis teknik matematika untuk menganalisis dan mengkorelasikan data.

Ramalan penjualan yang memproyeksikan masa depan dengan berdasarkan pada sejarah perkembangan penjualan merupakan informasi kategiri B. dan ramalan penjualan yang memasukan juga statistik-statistik kecenderungan-kecenderungan pasar eksternal merupakan informasi kombinasi B dan D.

Untuk informasi yang relative paling banyak menggunakan alat pengolah komputer adalah terssusun sesuai urutan abjad masing-masing nama kategori, yaitu:

1.    Informasi A lebih banyak dari informasi B
2.    Informasi B lebih banyak dari informasi C
3.    Informasi C lebih banyak dari informasi D

Berikut ini dikemukakan kebutuhan umum ketiga tingkat manajer terhadap jenis informasi internal dan eksternal. Dari gambar telihat bahwa kebutuhan informasi eksternal adalah banyak pada manejer lini atas, sedang pada menejer lini tengah, dan sedikit pada manejer lini bawah. Sedangkan kebutuhan akan informasi internal adalah sedikit pada menejer lini atas, sedang pada menejer lini tengah, dan banyak pada manejer lini bawah.



Ganbar 2.5: Keperluan manajer akan informasi

Sebagai gambaran umum berikut ini di sajikan gambar kebutuhan informasi tingkat manajer.


1.3 Keluaran Informasi

Pengelompokan informasi berdasarkan hasil olahan komputer yaitu sebagai keluaran (output) komputer umumnya dibagi menjadi dua bentuk, yaitu Laporan dan Jawaban pertanyaan.

·         Laporan
Umumnya laporan diklasipikasikan menurut waktu penerbitanya atau menurut tujuan penggunaanya.

Ada lima kategori umum laporan:
1.      Laporan periodik (periodic report).
Disebut juga laporan terjadwal  (scheduled report). Laporan ini diproduksikan interval tetap atau regular (harian, mingguan, bulanan, dan lain-lain) dan menggambarkan informasi rutin dalam bentuk detail maupun kesimpilan. Contohnya anatara lain adalah laporan penjualan, laporan keuangan, catatan inventarisasi, dan laporan penggajian
2.      Laporan Atas Permintaan.
Kadang-kadang disebut laparan sebagai tidak terjadwal (unscheduled reports), yang diproduksi hanya bila diminta oleh manajemen.
3.      Laporan Perkecualian (exeption reports).
Laporan ini dibuat secra otomatis oleh sistem informasi bila situasi kekecualian terjadi yang memerlukan perhatian manajemen. Laporan ini biasanya dibuat karena situasi atau kondisi yang tidak memuaskan, misalnya, situasi dimana biaya-biaya actual secara signifikan lebih besar dari biaya-biaya yang dianggarkan atau bila produksi jatuh di bawah tingkat yang sudah ditetukan sebagai tingkat yang dapat diterima.


4.      Laporan special.
Laporan ini disiapkan untuk keperluan bersipat informasi yang tidak terantisipasi. Laporan special diminta sebagai hasil dari beberapa kejadian yang signifikan tetatapi sama sekali tidak terduga sebelumnya. Misalnya, penemuan bahaya pada substansi yang dapat mengancam proses pekerjaan manufaktir sehingga pihak manajemen meminta laporan khusus yang berisikan daftar ketidak hadiran dan klaim kesehatan oleh personel yang bertanggunga jawab terhadap substansi bersangkutan. Laporan special berbeda dengan laporan perkecualian karena laporan khusus tidak otomatis dibuat oleh sistem informasi.


5.      Laporan frediktif
Laporan ini disiapkan dengan menggunakan teknik analis statistik, simulasi atau model. lapoan prediktif mencoba meramalkan kecenderungan masa depan. Contohnya adalah proyeksi personil yang dipersyaratkan, etimasi kebutuhan capital jangka panjang, dan neraca proyeksi keuangan.


b. Jawaban Pertanyaan

Sebagai alternatif lain dari laporan pada sistem informasi, maka pemakai dapat juga mengajukan pertanyaan (inquiries) secara online dengan model interaktif. Komponen informasi penting untuk keperluan jawaban pertanyaan, biasanya adalah database atau sisitem database.

Pertanyaan dapat dijawab dalam beberapa detik, dibandingkan dengan waktu yang lama yang biasanya dalam pembuatan laporan. Sekarang pemakai dapat dipermudah dengan penggunaan bahasa non prosedur (nonprocedural language) pada perangkat lunak komputer. Sebelumnya pemakai agak sukar menggunakan bahassa prosedur (procedural language) sperti BASIC, COBOL, FORTRAN, ALGOL, PL/I, dan sebagainya.


1.4 Tingkat Informasi

Sebagimana telah dijelaskan di depan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut. Kalau data umumnya berada pada tingkat teknis, maka informasi umumnya berada pada tingkat manajemen. Informasi dipakai untuk keperluan manajer. Manajer dalam organisasi terdiri dari manajer lini bawah, lini tengah, dan lini atas. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tingkat manejer, informasi dapat dibagi menjadi:

1. Informasi manejer lini bawah
2. Informasi manejer lini tengah
3. Informasi manejer lini atas

Ketiga jenis informasi tersebut tergantung tujuan organisasi yang di terjemahkan dalam bentuk kegiatan unit kerja masing-masing sebagai bagian dari organisasi. Kegiatan setiap unit organisasi dapat dimulai dari manajmen lini atas bergerak ke bawah pada manajemen lini tengah, ke bawah lagi ada manajemen lini bawah, dan sampai pada kegiatan operasional di lini opersional. Kegiatan beberapa manajemen tersebut meluputi penjabaran fungsi-fungsi manajemen yang umum kita kenal antara lain perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggiatan (actuating), pengawasan (controlling), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), penganggaran (budgething), penyususnan personel (staffing), pemotipasian (motivating), dan sebaginya.

Kegiatan operasional organisasi dilakukan oleh lini operasional masing-masing unit kerja yang pada piramida organisasi terletak paling bawah yaitu terletak pada manajemen lini bawah. Berdasarkan kegiatan tersebut, berarti mengalirnya arus informasi adalah mulai dari atas berdasarkan arahan dari orang yang di atasnya. Tetapi pada pekerjaan informasi, umunya dimulai dari bawah kemudian ke atas karena informasi berasal dari data yang sudah diolah.

Berikut ini dicantumkan  contoh jenis informasi yang sesuai dengan tinkat (level) kegiatan dan jenjang data masing-masing.


1.   Informasi Manajer lini Bawah

Manajer lini bawah berkonsentrasi pada perencanaan operasional harian. Karena itu sifat informasi atau laporan pada lini ini adalah  informasi harian yang didasakan pada kegiatan lini operasinal. Ini adalah kelompok manajer terbanyak dalam organisasi. Informasi manajer lini ini pada umumnya laporan harian atau laporan satu perkembangan kegiatan tertentu dari suatu kegiatan organisasi.


2.   Informasi Manajer Lini Tengah

Manajer ini tengah berkonsentrasi pada perncanaan teknis (tactical plans) atau perencanaan jangka menengah. Manajer tingkat ini terlibat dengan masalah apa yang akan dikerjakan oleh organisasi dalam jangaka waktu satu smpai lima tahun ke depan. Mereka memantau kinerja manajer lini bawah dan mengontrol kegiatan yang menggerakan organisasi menuju sasaran yang telah dibuat oleh manajer atas. Sifat informasi pelaporan lini ini adalah bulanan sesuai dengan kegiatan pokok beberpa manajer bawahannya.


3.  Informasi Manajer Lini Atas

Manajer lini atas berkonsentrasi pada perencanaan strategi (strategic plans) atau perencanaan jangka panjang. Tingkat ini berorientasi ke masa depan organisasi dan memantau kinerja personal kunci (manajer tengah) yang akan menjalankan perencanaan tersebut. Tugas manajer tingkat atas tertuma berkaitan dengan perencanaan kegiatan organisasi untuk masa lima tahun atau lebih ke depan, mengkoodinasikan keseluruhan  unit organisasi, membuat kebijakan utama, dan berhubungan denga organisasi lain dan kejadian eksternal. Sifat informasi atau laporan pada lini ini adalah bulanan campuran kegiatan manajer lini tengah bawahannya.


1.5 Nilai Informasi

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu yang tidak pasti atau untuk mengurangai ketidakpastian tersebut, sehingga manusia dapat membuat sesuatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungakan. Berikut gambar 2.7 yang menggabarkan  nilai informasi yang dapat membuat dan menentukan keputusan  atau tindakan yang menguntungkan.


Dapat dikatakan bahwa informasi adalah alat bantu untuk mengurangaiketidak pastian. Makin besar bantuannya untuk mengurangi ketidakpastian makin tinggi nilai informasi tersebut.

Data dan informasi merupakan bukti, rekaman, atau catatan kegiatan yang diperlukan oleh unit kerja pembuat data dan informasi itu sendiri, serta unit-unit kerja lain dalam organisasi yang sama. Bahkan dapat diperlukan pula diperlukan oleh organisasi-organisasi lain sebagai alat bantu kelancaran kegiatan organisasinta.

Sebagaimana kita ketahui bahwa, ledakan informasi merupakan problema nyata pada era komputerisasi yang berkembanga cepat. Keperluan akan informasi sudah dikenal benar dan bukan jumlah informasi yang penting tetapi nilainya. Nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristik, yaitu:

1. Ketelitian

Ketelitian atau akurasi dapat didepinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu. Misalnya dari 1000 lembar cek gaji tiap bulan yang diproses dengan komputer terdapat 980 lembar yang angkanya benar, maka dikatakan bahwa tingkat ketelitian adalah 0,98 atau 98%.

Suatu presentasi nilai akurasi terhitung baik atau kurang baik tergantung pada nilai atau tingkat ketelitian yang diperlukan dalam kegiatan bersangkutan. Untuk pembayaran gaji, kesalahan 20 lembar cek tidak dapat diterima, tetapi untuk invenarisasi suku cadang yang murah- nilai 98% akurat trmasuk sanagat baik.

Ketidak telitian merupakan kesalahan manusia atau mesin yang berfungsi kurang baik. Kesalahan manusia dalam mendesain sistem, mengoperasikan mesin, menyiapkan data masukan, dan lain,lain, sering merupakan penyebab untuk terjadinya ketidak telitian informasi yang dihasilkan.


2. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi lainnya yang penting. Bukan hanya bernilai baru atau lama, tetapi tepat waktu atau setidaknya saat informasi digunakan. Kendatipun informasinya akurat tetapi kalau diterimanaya atau diketahuinya terlambat tentu saja sudah tidak berguna. Akurasi saja tidaklah cukup. Seperti halnya pada faktor ketelitian, ketepatan waktu dari suatu informasi pun sangat tergantung kepada keperluan akan informasi bersangkutan.


3. Kelengkapan

Kadang-kadang manajer menghadapi suatu keputusan yang harus dibuat dengan informasi yang teliti, waktu yang tepat, tetapi informasinya tidak lengkap, contoh informasi yang tidak lengkap cukup banyak. Misalnya seorang manajer mendapat undangan rapt. Jenis dan masalah rapat masih ingat, jam dan hari rapat pun nmasih ingat. Tetapi karena undangan tidak dibawa maka tempat rapat  diselenggarakan tidak diingat. Itu salah satu contoh ketidak lengkapan informasi, seringkal ikegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan yang secara cepat menjadi tertunda karena hanya kurang lengkapnya informasi yang ada.


4. Ringkas

Karena sering menghadapi masalah kurang lengkapnya informasi maka sering terjadi dalam penyediaan suatu informasi diupayakan secara berkelabihan. Informasinya terlalu rinci, sehingga manajer yang akan mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut menjadi bingung. Karena itu informasi yang bernilai untuk manajer adalah informasi yang ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan (to the poin), laporan yang diberikan hendaklah ringkas dan jelas, tidak bertele-tele dan berlebihan, baik isi maupun bahasanya.

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, dan akan lebih jelas dan bernilai tinggi bila dapat disertai dengan bagan, gambar, grafik, tabel, dan bentuk statistik lainnya.

5. Kesesuaian
Informasi yang bernilai tinggi tentu saja mempersyarakatkan pula unsur kelima yaitu sesuai (relevan). Informasi hendaklah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluan manajemen.

Informasi hendaklah sesuai (relevan) dengan tujuan yang akan di capai. Data yang sama seringkali perlu diolah secara berbeda untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan keperluan unit masing-masing

Suatu informasi baru dapat dikatakan bernialai bila mempunyai lima unsusr karakteristik seperti tersebut di atas. Tinggi atau rendahnya tergantung kepada komposisi atau gabungan nilai dari kelima unsusr dan meratanya nilai masig-masing unsur bersangkutan. Nilai tertinggi tentu saja 100%. Nilai informasi dapat merupakan gabungan dari nilai kuantitatif dan nilai kualitatif.


1.6  Tindak Lanjut Informasi


Informasi adalah hasil dari pengolahan data. Informasi tersebut dapat dalam bentuk fisik dan nonfisik. Informasi bentuk fisik adalah informasi yang sudah dicetak  diatas kertas dalam bentuk “print-out” atau “hardcopy”. Sedangkan informasi bentuk nonfisisk adalah informasih yang masih berada dalam komputer yaitu pada ”harddisk” dan media komputer lainnya seperti disket dan pita magnetik. Sesudah informasi tersbut dihasilkan masih tredapat kegiatan lanjutan yang dilakukan terhadap informasi, yang disebut sebagi kegiatan. Tindak Lanjut Informasi (Information follow-up)  tersebut adalah.


1. komunikasi
Informasi dapat di komunikasikan untuk keperluan internal dan eksternal organisasi. Komunikasi internal adalah komunikasi antarorganisasi sendiri, baik pusat, cabang, maupun perwakilan-perwakilan. Komunikasi eksternal adalah komunikasi dengan organisasi-organisasi lain dan pelayanan pelanggan. Komunikasi internal dan eksternal tersebut dapat dilakukan dalam bentuk komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.

Mengkomunikasikan informasi dapat dilakukan dalam bentuk Rapat
1.      Arus informasi rutin (flow of information)
2.      Pengiriman
3.      Pelaporan
Pada rapat, informasi dapat disampaikan atau disajikan secara lisan atau tertulis (hasil cetak) dengan alat Bantu audio visual aid/AVA atau komputer. AVA adalah alat Bantu yang dapat dipandang dan didengar seperti film, filmstrip, rapat dapat berlangsung dalam satu ruangan atau jarak jauh (teleconference).

Pelaporan informasi umumnya dilakukan oleh bawahan kepada atasan. Pelaporan dapat dilakukan secara berhadapan, jarak jauh, tertulis, atau pelaporan jarak jauh antar komputer.

Mengkomunikasikan informasi melalui kegiatan arus informasi rutin dapat mengalir secara horizontal dan vertical. Arus informasi horizontal adalah arus informasi yang berjalan mendatar antara unsur atau unsur setingkat. Arus informasi vertical adalah arus informasi yang mengalir dari bawah ke atas (upward/bottom-up) dan dari atas ke bawah (down ward/top down). Arus informasi dapat dialirkan dalam bentuk dokumen tertulis dan AVA atau antarkomputer melalui sebuah jaringan.

Ada dua macam pengiriman informasi yaitu, pengiriman fisik dan pengiriman nonfisik. Pengirim fisik informasi anatara lain dpat dilakukan dengan pos, kurir, faksimili. Disamping pengirimkan fisik dokumen dengan pos, kurir, faksimil, informasi dapat dikirim melalui telex, telegram atau antarkomputer dengan surat elektronik (electronic mail/e-mail).


2. Penyimapanan
Menyimapan informasi dalam file-file seperti di kotak-kotak atau di cabinet arsip dan lain-lain. Untuk keperluan pemakaian waktu yang akandatang disebut penyimpanan (storing). Penyimpanan informasi perlu dilakukan bila informasi tersebut bernilai tinggi dan masih akan dipakai  sebagai bahan bukti, alat bantu ingatan, atau referensi. Penyimpanan dapat disesuaikan dengan media informasi itu berada. Media tersebut umumnya dari kertas, AVA atau media komputer.
3. Penemuan Kembali
Mencari kembali data dan informasi yang sudah disimpan, bila diperlukan oleh manajemen atau untuk keperluan pekerjaan di sebut penemuan kembali (retrieving). Cara (motode) penemuan kembali tersebut tergantung kepada cara penyimpanan yang digunakan. Untuk penyimpanan manual pencarian dapat dilakukan petugas sesuai dengan sistem penyimpanan masing-masing, misalnya menurut nama, subjek, geografis atau nomor.

 Untuk data dan informasi yang dimasukan dalam komputer, maka keperluan akan informasi dapat dicari melalui prosedur komputer, bila memerlukan fisik informasinya, kita dapat menggunakan indeks atau kode penyinpanan yang diprogramkan pada komputer, sehingga tempat atau lokasi fisik informasinya disimpan dapat  diketahui dan ditemukan.
4. Reproduksi
Sering kali informasi yang dihasilkan perlu diperbanyak untuk keperluan penyebaranya. Memperbanyak informasi tersebut disebut reproduksi. Tergantung kepada masing-masing, maka pekerjaan reproduksi dapat dilakuakan secara manual, mesin manual, mesin listrik, atau komputer.

Kegiatan-kegiatan tindak lanjut  terhadap keluaran informasi tersebut di atas tidak termasuk sebagai pekerjaan pengolahan data, karena sudah merupakan pekerjaan informasi. Berikut ini adalah ringkasan kegiatan tindak lanjut informasi dalam bentuk gambar bagan kegiatan komunikasi, penyimpanan, penemuan kembali, dan reproduksi yang berkaitan dengan alat yang digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 1989.  Manajemen Kearsipan. Jakarta; Gramedia Pustaka
Amsyah, Zulkifli. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: ASMI.
Amsyah, Zulkifli. 2000. Manajemn Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia.
Badriyah, Tessy. Sistem Informasi Manajemen.
Bagya, Widya P. 1988. Pedoman Analisa & Disain Sistem. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasionol Veteran.
Bakotan. 1982. Pemnfaattan Teknologi Informasi dalam Organisasi Pemerintah: Jakarta:  Proceeding Seminar.

Burch dan Strater, 1974. Information Systems: Theory and Practice, Hamilton Publishing Campanny, California: Santa Barbara.
Davis, Gordon B. 1974. Management Information Systems: Conceptual Foundation, Structure, and Development. McGraw-Hill International Book Campany: Auckland etc.
Davis, Gordon B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Struktur dan Pengembangannya. Jakarta : Pustaka Binaman Pessindo.
Davis, Gordon B. 1992Sistem Informasi Manajemen I & II. Jakarta: Pustaka Binawan.
Duun, N. Wiliam. 1998. Analisis Kebijakan Publik. Disadur oleh Muhadjir Darwis. Public Policy Analysis. Yogyakarta: Hanindita Offst.
Enger, Norman L. 1980. Management Standards for Developing Information Systems 
Share:

Total Pageviews

Blogroll

Kategori

Live Chat

About Me

My photo
Suka dengan hal baru atau sering mencoba hal baru, berpetualang , Hiking menjadi salah satu alasan untuk merefresh otak hiiiiii
 
close